Friday, September 21, 2007

Ketika jujur itu menyakitkan

Ketika dulu saya pikir jujur adalah segalanya yang terbaik di dunia ini, saat itu aku hanya tahu pelajaran yang baik-baik saja dari orang-orang.
Tapi sekarang, kalo saja jujur ternyata membuat banyak orang sakit dan sakit, buat apa semua pelajaran jujur itu?
Seharusnya dulu mereka bilang, jujurlah pada tempat dan situasi yang tepat. Jujur pada diri sendiri adalah hal yang teramat sulit dilakukan.
When we fall in love with someone, kita perlu waktu untuk jujur pada diri kita sendiri sebelum kepada orang lain. When we hate someone, kita juga perlu waktu untuk berani jujur bermuka kecut di depannya. Ketika semuanya harus dibayar dengan kejujuran di depan pengadilan tertinggi (pengadilan Ida Sang Hyang Widhi Wasa) apakah kita juga akan berbuat hal yang sama ? bersembunyi dari kata hati, lalu menghindar ?
Tidak semudah itu menghindar dari pengadilan tertinggi itu, karena sebenarnya hal itu ada pada diri kita sendiri, dalam nurani kita masing-masing.
Jujur itu adalah pilihan bagi saya, ketika kejujuran membuat saya bisa melihat orang tersenyum saya akan lakukan. Tapi bila nanti suatu saat kejujuran akan membuat orang menangis, saya akan berpikir 1000 x untuk melakukannya.
Ketika itu mungkin saya harus bersiap-siap juga membohongi diri sendiri tentang sesuatu hal.