Saturday, June 20, 2009

Empty Life


Saya baru saja selesai mandi, segar memang rasanya... tapi tidak demikian dengan segarnya perasaan saya saat ini. ketika kita telah memilih, maka yang terpenting adalah tanggung jawab kita terhadap pilihan itu. take it or leave it sudah lewat masanya, saya sudah ambil yang "take it" dan ya begini... ada banyak hal yang harus saya tinggalkan, ada banyak hal yang harus saya pelajari, ada banyak hal yang harus saya korbankan. tapi kenapa harus saya yang melakukan semua itu ? meninggalkan, belajar, berkorban ??? kenapa harus saya ? sedangkan yang lain, mungkin asyik dengan segala pengorbanan saya, tersenyum diatas pengorbanan saya, merasa bebas mempermainkan dan menekan saya, merasa menang dengan status barunya.
Setiap hari saya hidup dan berjalan, namun apa??? tidak ada kualitas hidup yang saya dapatkan, tidak ada inti hidup yang saya dapatkan. semua empty, semua blank, semua kosong.
tapi tidak juga, saya masih punya setitik penerang dalam jiwa saya, saya punya "seorang penerang yang penuh kasih" yang selalu bisa membuat saya berbalik arah untuk menikmati "my empty life".
Saya tidak tahu sampai kapan saya bisa bertahan, sampai kapan jiwa saya bisa menikmati semua ini, sampai kapan datang waktunya seseorang yang bisa mengisi hati saya dengan "kualitas hidup".