Semua petualangan yang aku jalani sampai hari ini belum juga ada tanda-tanda akan berakhir, kemana lagi saya harus berlari mengejar bayangan-bayangan itu?
Haruskah aku terus lari ? atau akan ada sebuah tempat persinggahan yang sejuk yang bisa menentramkan hati saya.
Tapi itu tidak mungkin, tempat sejuk yang dulu pernah hadir bagai mimpi telah saya rusak dengan sangat menyakitkan. tempat sejuk itu yang kini selalu menyisakan penyesalan yang tiada akhir. Hanya menunggu dan menunggu yang saya bisa, karena cuma itu yang akan membawa saya kepadanya. Walau dalam selimut luka, saya selalu berusaha menahan hati sekuat mungkin agar perjalanan saya tidak sia-sia lagi. Karena saya berharap, akan ada jalan yang saya temui nanti yang membawa saya menemukan kembali tempat sejuk itu, walaupun saya tahu singgasana tempat itu tidak akan pernah ada untuk saya. Siapapun engkau tuan, terima saya dengan ikhlas walau cuma numpang berteduh untuk membersihkan diri dari debu, kotoran sengatan mentari dan tajamnya butir hujan ini agar saya bisa berjalan lagi dengan tenang untuk menemukan sebuah tempat sejuk abadi milik saya.
pojok kamar pengap, malam kelam. selalu mengingat kesejukan mata itu. dimana kau kini?